Sebagai bentuk penghormatan
Di dalam masyarakat tradisional Tiongkok, anak muda menunjukkan penghormatannya pada yang lebih tua dengan menawarkan secangkir teh. Saat liburan, pergi ke restoran untuk minum teh bersama orang yang lebih tua merupakan hal yang umum. Di masa lalu, orang dengan kasta yang lebih rendah menyajikan teh kepada orang dengan kasta lebih tinggi.
Namun dengan liberalisasi masyarakat Tiongkok sekarang, adat kebiasaan ini mulai memudar. Kadang kala orang tua menuangkan anaknya secangkir teh untuk menunjukkan kepedulian, atau bahkan seorang bos menuangkan teh untuk anak-anak buahnya untuk membentuk relasi yang baik.Bagaimanapun juga, dalam acara resmi, adat mendasar tetap ditaati.
Acara Keluarga
Setelah anak-anak meninggalkan rumah untuk kerja/menikah, mereka jadi jarang menghabiskan waktu waktu dengan orang tua. Maka, pergi ke restoran dan minum teh menjadi kegiatan yang penting untuk membentuk lagi ikatan keluarga. Setiap hari minggu restoran di Tiongkok penuh dengan keluarg, apalagi saat liburan. Fenomena ini membuktikan pentingnya teh dalam nilai kekeluargaan di Tiongkok.
Permintaan Maaf
Menawarkan teh bisa menjadi bagian dari permintaan maaf resmi di budaya Tiongkok. Misalnya, seorang anak yang sudah salah bertingkah laku bisa menyajikan teh ke orang tuanya sebagai tanda penyesalan dan meminta ampun.
Sebagai tanda terima kasih dan merayakan pernikahan
Pada upacara pernikahan adat Tionghoa, mempelai pria dan wanita berlutut di depan orang tua masing-masing dan memberikan teh kemudian berterima kasih pada mereka. Hal ini merupakan cara yang sopan dan saleh untuk mengekspresikan bentuk terimakasih karena telah dibesarkan. Dalam beberapa acara, mempelai pria menyajikan teh ke orang tua mempelai wanita, dan sebaliknua untuk menandakan penggabungan dua keluarga.
Sumber: Wikipedia